Pages

Subscribe:

Blog Tutorial

  • < ahref="http://doanco.blogspot.com/2008/03/ membuat-email-di-gmail.html"> Membuat Email Gmail

Kamis, 02 September 2010

Lailatul Qadr

Keagungan Lailatul Qadr

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Qur’an) pada Lailatul Qadr.” (QS a,-Qadr: 1)

Ramadhan adalah bulan yang sangat dirindukan dan dinanti-nantikan orang-orang beriman karena kemuliaan dan keagungan yang terdapat di dalamnya. Salah satunya adalah Lailatul Qadr Apakah Lailatul Qadar itu? Seberapa besarkah keagungan dan keutamaannya? Bilakah malam itu terjadi? Dan apa yang sebaiknya kita lakukan saat kita merasakan atau berada pada malam tersebut?

Semua ini pertanyaan-pertanyaan yang menarik untuk kita ungkapkan dalam rangka mengapai dan memperoleh Lailatul Qadr. Sekalipun pertanyaan-pertanyaan tersebut bukanlah sesuatu yang baru, tapi memiliki bobot tersendiri dan sangat relevan.

Secara harfiyah Lailah berarti malam. Sedangkan Qadr berarti takaran, ukuran, sesuatu yang bernilai dan sesuatu yang terbatas. Kemudian para ulama beragam dalam mengartikan dan menafsirkannya.

Ada yang menyebutnya malam kemuliaan, karena pada malam itu Allah SWT menurunkan kitab suci al-Qur’an yang merupakan sumber kemuliaan manusia. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya telah kami turunkan kepada kamu sebuh kitab yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagi kamu. Maka apakah kamu tidak memahaminya?” (QS Al-Anbiyaa: 10)

Sebagian yang lain mengartikan sebagai malam yang sangat bernilai. Karena pada malam itu ketaatan manusia akan mendapatkan nilai yang tnggi dan pahala yang besar. Bila dilihat dari kacamata bisnis keuntungan senilai 3.000.000% (1000 bulan X 30 hari X 10 kebaikan).

Karena itu Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya, bulan Ramadhan telah hadir ditengah-tengah kalian. Didalamnya terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Siapa yang diharamkan pada malam tersebut, berarti ia telah diharamkan dari semua kebaikan. Dan tidak ada yang yang diharamkannya melainkan orang-orang yang benar-benar merugi,” (HR Ibnu Majah dengan sanad hasan).

Sebagian yang lain mengatakan malam yang sesak dengan Malaikat, sebab kata Qadr dapat berarti sempit. Hal ini sebagaimana yang termaktub dalam firman Allah SWT, “ Dan siapa yang dipersempit rezekinyaa…” (QS. Al-Thalaaq: 7)

Banyak ayat dan hadits yang menyebutkan keutamaan dan keagungan Lailatul Qadr, baik secara tersurat maupun tersirat. Diantaranya:

* Lailatul Qadr nilainya lebih baik dari seribu bulan, Artinya ibadah yang kita lakukan pada malam tersebu jauh lebih baik dari beribadah seribu bulan (QS al-Qadr: 3)
* Malam tersebut penuh dengan keberkahan (kebaikan yang melimpah). Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Kami menurunkan (al-Quran) pada malam yang penuh keberkahan”. (QS. Al-Dukhaan: 3)
* Malam tersebut penuh dengan ampunan. Rasulullah saw bersabda, “Barang siapa yang menghidupkan Lailatul Qadr (dengan ibadah) semata-mata karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosa yang telah lalu,” (HR Bukhari)
* Malam tersebut adalah malam dimana para malaikat makhluk Allah yang suci turun ke dunia untuk memberikan salam kepada hamba-hamba Allah yang taat beribadah kepada-Nya (QS Al-Qadr: 5)

Mengenai waktu terjadinya Lailatul Qadr, para ulama beragam pendapat. Ibnu Hajar menyebutkan lebih dari 40 pendapat. Namun, bila kita membaca hadits-hadits Nabi SAW, dapat kita simpulkan sebagai berikut:

* Lailatul Qadr terjadi setiap tahun di bulan suci Ramadhan, terutama pada malam-malam sepuluh hari terakhir ketika Rasulullah saw melakukan I’tikaf, “Apabila memasuki sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan, Rasulullah saja menghidupkan malam-malamnya dengan beribadah. Beliau membangunkan istrinya, bersungguh-sungguh dan serius bribadah,” (HR Bukhari dan Muslim)
* Lebih utamanya pada malam-malam ganjil, yaitu 21, 23, 25, 27 , dan 29. Rasulullah saw bersabda, “Carilah Lailatul Qadr pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan,” (HR Bukhari dan Muslim)
* Lebih spesifik lagi adalah pada tanggal 27 Ramadhan menurut pendapat mayoritas ulama dan tanggal 21 menurut Imama Syafi’i. Ibnu Abbas pernah meminta sahabat yang lebih tua, lemah dan tidak mampu berdiri berlama-lama untuk bertanya kepada Rasul, kapankah ia bisa mendapatkan Lailatul Qadar? Rauslullah saw menasehati agar ia mencarinya pada malam ke 27 (HR Thabrani dan Baihaqi).
* Malam Jum’at yang jatuh pada tanggal ganjil, juga perlu diperhatikan, karena hari Jum’at adalah Sayyidul Ayyaam (penghulu hari-hari) dan Yaumul ‘Ied (Hari raya) pekanan.

Yang paling baik kita lakukan pada Lailatul Qadr adalah beribadah dan ber-taqarrub kepada Allah. Diantara ibadah yang dianjurkan adalah:

* I’tikaf, yaitu berada di masjid. Karena, Rasulullah saw melakukan I’tikaf dan menjadikannya budaya yang tidak pernah beliau tinggalkan.
* Qiyamul Lail (shalat Malam). Rasulullah saw bersabda,“Barang siapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadr dengan qiyamul Lail karena iman dan mengharap pahala dari Alalh, maka akan diampuni dosa-dosanya yang lain,” (HR Bukhari)
* Berdoa dan berdzikir. Aisyah ra berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimana menurutmu apabila aku mengetahui Lailatul Qadr? Apa yang sebaiknya aku ucapkan?” Beliau bersabda, ‘Ucapkanlah, Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni (Ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah pemaaf dan menyukai maaf, maka maafkanlah daku),” (HR Turmudzi).

Lailatul Qadr dapat kita ketahui dari tanda-tandanya. Ahli hadits seperti Muslim, Ahmad, Abu Daud, dan Turmudzi meriwayatkan bahwa Rasulullah saw pernah bersabda, “Saat terjadi Lailatul Qadr, malam terasa jernih, terang, dan tenang. Cuaca Sejuk. Tidak terasa panas. Tidak terasa dingin. Dan pada pagi harinya matahari terbit dengan terang benderang tanpa tertutup satu awan.”

Semoga Allah SWT berkenan memberikan kita kemuliaan malam Qadr tersebut.

Aamiin yaa Mujiibas Saaliliin.

***

Oleh : KH Abdul Hasib Hasan , Lc. Pimpinan Ma’had Al-Hikmah, Bangka – Jakarta.